Kamis, 17 April 2014

solo final

Bismillahirohmannirohim
Oke akhirnya beres juga
sebuat rom sederhana buat kalian semua...
buktikan ke dunia bahwa galchat juga bukan sekedar hp murahan dengan fitur2 yang ala kadarnya...
tak ada yang tak mungkin sebelum kita mencoba
tetaplah semangat
dan terus berkreasi mastah2 muda galchat...
ok tanpa banyak kata2 lagi
ini lah rom bisasa saya
DISCLAIMER:
- Pastikan kalian menggunakan base firmware indonesia sebelum menggunakan rom ini (PDA: B5330XWUBMD2)
- Silahkan install ulang firmware kalian jika
base version kalian berbeda.ingat kalian harus register & loggin ke sammobile untuk
bisa mendownload frimware tersebut (link ada dibawah)
- Saya tidak bertanggung jawab jika
terjadi sesuatu pada hh anda karena
salah mengikuti prosedur dan
sebagainya
- DO IT WITH YOUR OWN RISK
Berikut Fitur dari Solo_Rom_Final ini:
- Full Deodex
- Full compreseed apk file
- 5 Status Bar Style (Stock, FlymeUI,
Facebook style, 4.2.2 Status bar and 5
Tabs style)
- Added sense style task manager
- Added status bar, dropdown notif,
recent task, close drag handle
background image with image picker
- Added owner profile info
- Added 90 Battery Icons
- Added battery bar
- Added 25 Signal Icons
- Added ability for change statusbar
signal/battery location left or Right
- Center, left, right position clock, add
or remove day of the week and am/pm
- Change clock and date colors in
dropdown
- Change dropdown background to any
color/transparency
- Change statusbar background to any
color/transparency
- Added ability for change color of all
things about statusbar
- Added ability for change color of all
things about statusbar expanded
- Added quick launch button with
customization
- Carrier label changeable and fully
customize with coloring and text size
- Added 46 custom toggles & Shortcut
with owner pic
- Added statusbar gesture (Thank's for
Potato)
- Added ability to show/hide statusbar
icon (bluetooth, IME, Volume, Alarm)
- Added control vol panel time out
- Added music control and chose your option
(fixed)
- Added control toggle kill buttom (back/menu)
- Enable/disable aosp lockscreen
with toggle
- Enable/disable edge zoom with
togle
- Support Multi Windows
- New walpaper choose (25 walpaper)
- Animation transisi MIUIV4
- New theme and grafix
- Hide status bar in lockscreen mode
- 6 menu in power button
- Added owner picture&name in device info
- rasakan sendiri deh yang lainnya....
Link: <a href="https://www.sammobile.com/firmwares/3/?download=14722">Firmware Indo</a> <a href="https://docs.google.com/uc?id=0B3LxW-ZHLzWYc0VTeWVSWUowWUk&export=download">Solo Rom Final</a> <a href="https://www.dropbox.com/s/ylskmduszsyqqg2/gapps_solo.zip">Gapps Solo</a> <a href="https://www.dropbox.com/s/us7k2r0bp6nckxx/Bakso_Solo.zip">Fitur Plus</a> <a href="https://www.dropbox.com/s/7kchwlrjau1d4g0/Kitkat_launcher.zip">Kitkat Launcher</a> <a href="https://www.dropbox.com/s/fm9padxcw9l9tbr/Ringtone_BB_GT-B5330.zip ">BB ringtone</a>
Cara mengintal…..
- masuk recovery merah
- pilih factory reset di recovery merah
- masuk cmw_makdroid recovery
- masuk mount&storange menu
- piih mount data&system hingga
tulisannya menjadi unmount
data&system
- back
- masuk advance option
- pilih wipe dalvik change
- back
- pilih instal zip from sdcard
- flashing rom Solo
- flasing Gapps Solo
- reboot phone
- Finished
Thanks:
- ALLAH S.W.T
NB: - Semua fitur ada di dalam setting kalian - Boot animation hanya sekali gerak...
- Terkadang UI menghilang dengan sendirinya dan muncul kembali
- Fitur kill systemUI belum fix,jadi saat anda memilih style systemUI anda harus membuatnya terhenti dulu,dengan cara menahan toggle data.tenang saja systemUI akan muncul kembali

Selasa, 15 April 2014

makalah al-barqy



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Al-Qur’an adalah kitab suci umat islam yang diturunkan oleh Allah untuk dijadikan sebagai pelita hidup umat manusia. Kitab suci ini tidak berbeda dengan kitab-kitab suci Allah yang diturunkan sebelumnya seperti lembaran-lembaran yang diturunkan kepada nabi Ibrahim, kitab Taurat yang diturunkan kepada nabi Musa, kitab Zabur yang diturunkan kepada nabi Dawud, kitab Injil yang diturunkan kepada nabi Isa A.S. Kitab-kitab tersebut pada dasarnya adalah sama yaitu mengajak manusia untuk menyembah, mengabdi kepada Allah sebagai Zat yang menciptakan alam semesta, mengaturnya, memberikan rizki kepada semua makhluk hidup yang ada tanpa membedakan antara yang iman kepadaNya dan iingkar kepadaNya, karena mereka adalah makhlukNya jua. Cara menyembah Allah dan cara mengabdi kepadaNya bisa berbeda antara satu kaum dengan  umat berikutnya, karena mempertimbangkan situasi dan kondisi pada masing-masing umat.
Semua kitab suci juga memerintahkan kepada semua umat untuk berbuat baik kepada sesama dan tidak membuat keonaran dan kerugian. Manusia dituntut untuk menjadi makhluk yang bisa dicontoh oleh makhluk hidup lainnya, karena mereka telah diangkat oleh Allah sebagai khalifah di bumi ini.  Sebagai khalifah, manusia diperintahkan untuk menjaga hubungan harmonis dengan alam semesta, dengan tidak merusak lingkungan dalam  berbagai macam bentuknya. Alam semesta ini bukanlah untuk satu generasi saja, tapi untuk beberapa generasi setelahnya sampai hari kiamat kelak.  
Umat islam perlu berbangga bahwa kitab suci mereka yaitu Al-Qur’an masih tetap utuh tanpa adanya perobahan apapun dari segi redaksinya maupun pembacaannya. Al-Qur’an pada masa lalu sangat berperan dalam menggugah kesadaran manusia untuk berbuat yang terbaik bagi masyarakat dan kemanusiaan. Umat islam masa lalu telah mendapatkan kemajuan yang sangat berarti karena mereka betul betul  berkhidmah kepada Al-Qur’an.   Dengan demikian maka layaklah jika Al-Qur’an perlu dibaca, dipelajari isinya, direnungkan, dihayati dan kemudian dimalkan dalam kehidupan sehari hari. Allah telah menjanjikan mereka yang beriman dan bertakwa, akan diberikan keberkahan hidup.
           
Dengan demikian maka mempelajari Al-Qur’an mutlak menjadi kewajiban umat islam. Untuk mempelajari Al-Qur’an tidaklah begitu sukar. Alah telah mengatakan :
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ (17) [القمر : 17]
Artinya : sungguh Kami betul-betul memudahkan Al-Qur’an untuk diingat, maka ada orang yang mau mengambil peringatan ?. kemudahan mempelajari Al-Qur’an mencakup mudah membacanya, menghapalkannya,  mengartikannya dan mudah pula mengamalkannya. Banyaknya anak-anak kecil yang sudah bisa membaca Al-Qur’an, begitu pula mereka yang menghapalkannya, dan mampu mengartikannya merupakan bukti bahwa mempelajari Al-Qur’an ini adalah hal yang mudah.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang di maksud dengan metode al-barqy.?
2.      Siapa yang menemukan metode al-barqy.?
3.      Bagaimana langkah-langkah metode al-barqy.?

C.     Tujuan Penulisan
Dapat mengetahui apa yang di maksud dengan metode al-barqy serta mengetahui penemu metode al-barqy dan mengetahui langkah-langkah dalam penerapan metode al-barqy













BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Al-Barqy

Nama AlBarqy ( البرقىّ ) berasal dari kataالبرقُ  yang berarti kilat. Tambahan huruf y (ى) bertasydid adalah ya’ nisbah yang merobah kata benda ( اسم  ) agar bisa berfungsi sebagai kata sifat (الوصف  ). Yang dikehendaki adalah pernyataan majazi, yaitu diharapkan buku ini bersifat seperti kilat atau cepat laksana kilat. Ada sebuah pepatah (الاسمُ الرجاءُ والدعاءُ  ) nama adalah harapan dan do’a.
Pengarang Al Barqy adalah KH Muhadjir Sulthon, mantan ketua jurusan Satra Arab Fak Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya, KH Muhadjir Sulthon, dosen Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya, ini memberikan sumbangan yang besar bagi perkembangan metode membaca Al-Qur’an yang efektif dan efisien. Setelah mempelajari berbagai metode membaca Al-Qur’an yang berkembang sejak beberapa abad lalu hingga metode paling mutakhir, Muhadjir akhirnya menemukan metode yang paling efektif.
Metode ALBARQY terasa lebih dekat dengan bahasa anak-anak. “Saya berusaha menyesuaikan ucapan yang biasa dilafalkan anak-anak di sini,” ujar anak pertama dari tujuh bersaudara ini menjelaskan. Yaitu, a-da-ra-ja, ma-ha-ka-ya, ka-ta-wa-na, sa-ma-la-ba. Jadi, sebisa mungkin diusahakan anak-anak tidak asing dengan bacaan yang tengah mereka pelajari.
“Metode ALBARQY merupakan perpaduan antara metode ho-no-co-ro-ko (Jawa) dan metode Arab,” jelas beliau. Tetapi, agar lebih efektif, metode ho-no-co-ro-ko yang terdiri dari 5 suku kata itu dipadatkan menjadi 4 suku kata saja. Itu, tambah beliau, “Saya harapkan bisa mempermudah cara belajar yang menggunakan metode ALBARQY."

Dari beberapa prestasi yang diraihnya, anak pasangan H Sulthon dan Hj Musyarafah ini telah menerima 3 penghargaan. Pertama, dari Menteri Agama, dalam hal tilawatil Qur’an (1992). Kedua, dari Presiden Soeharto, berupa Satya Lencana Karya Satya (1995). Ketiga, dari Mitra Karya Bhakti Pertiwi, berupa The Best Award (1996). Dan pada 1994/1995, metode ALBARQY dinyatakan sebagai metode mengajar membaca Al-Qur’an paling efektif untuk SD.

B.     Biografi
KH Muhadjir Sulthon, dosen Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya, ini memberikan sumbangan yang besar bagi perkembangan metode membaca Al-Qur’an yang efektif dan efisien. Setelah mempelajari berbagai metode membaca Al-Qur’an yang berkembang sejak beberapa abad lalu hingga metode paling mutakhir, Muhadjir akhirnya menemukan metode yang paling efektif.
Beliau mempelajari metode Baghdadi, yang ditemukan sekitar 1.400 tahun lalu di ibu kota Iraq. Metode tersebut digunakan secara tradisional, juga di Indonesia, bahkan hingga kini. Metode paling mutakhir adalah metode Iqra’. Meskipun yang terakhir ini dipandang banyak orang sebagai metode yang sangat efektif, beliau masih terobsesi oleh metode baru yang jauh lebih efektif lagi.
Tetapi yang lebih kuat mendorongnya mencari metode baru adalah banyaknya keluhan masyarakat tentang sulitnya belajar membaca Al-Qur’an. Ayah delapan anak, buah perkawinannya dengan Muawanah pada 1971, ini kemudian mencari akar persoalannya. Menurutnya, ada dua faktor. Pertama, metode yang dipakai selama ini ternyata tidak efektif. Kedua, masyarakat agaknya begitu fanatik dengan metode yang ada—yang ternyata tidak efektif itu—sehingga sulit menerima metode baru. Padahal, pria berjenggot ini yakin, “Belajar Al-Qur’an itu mudah dan cukup dengan waktu yang relatif singkat.”
Sejak 1965 beliau mencoba menyusun metode baru, dan mempraktekkannya kepada murid-muridnya di SD Islam At-Tarbiyah, Surabaya. Dia juga mempraktekkannya di rumah. Sambil terus menyempurnakan metode yang tengah dirintisnya ini, usaha beliau agaknya membuahkan hasil. Anak-anak yang belajar membaca Al-Qur’an dengan metode yang disusunnya relatif cepat mampu membaca Al-Qur’an dengan baik, lebih cepat dibanding anak-anak yang menggunakan metode lain.
Sambutan pun mengalir dari berbagai kalangan. Betapa tidak. Anak-anak mampu membaca Al-Qur’an hanya dalam tempo delapan jam. Ya, delapan jam. Sementara metode Baghdadi yang digunakan secara tradisional, baru bisa mengantarkan anak membaca Al-Qur’an dalam tempo berbulan-bulan. Itulah yang membuat beliau sangat optimistis dengan metode temuannya.
Metode Kilat. Begitu yakin dengan metode baru itu, Beliau kemudian membukukannya dalam Cara Cepat Mempelajari Bacaan Al-Qur’an di tahun 1978. Metode itu sendiri diberinya nama ALBARQY. ALBARQY —dari bahasa Arab — berarti kilat. Tentu nama metode tersebut terasa bombastis : belajar membaca Al-Qur’an secepat kilat. Namun, ada begitu banyak harapan di balik nama yang bombastis itu.
Pria yang pernah mengenyam pendidikan di PGA Malang dan IKIP Surabaya ini juga berpikir agar metode ALBARQY bisa digunakan baik oleh anak-anak maupun oleh orang dewasa, secara individual atau klasikal. Khusus untuk anak-anak, beliau melengkapinya dengan teknik bermain. Sebab, “Dunia anak-anak identik dengan permainan,” ujar pria yang juga dikenal sebagai da’i itu. “Guru juga dilarang membebani anak dengan pelajaran (membaca Al-Qur’an).”
Usaha tersebut cukup berhasil. Dalam uji-coba di TPA Mesjid Baitus Salam, Desa Gurah, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, 80% anak (dari 150 santri) bisa membaca Al-Qur’an dalam waktu 6 bulan dari 3 kali pertemuan setiap seminggu. Pengalaman di TK ABA 45 Surabaya lebih menakjubkan lagi. Sebagian besar anak di situ bisa membaca Al-Qur’an hanya dalam tempo kurang dari 6 bulan, dengan masa belajar 3 kali per minggu masing-masing pertemuan selama 30 menit.
Tak heran kalau metode ALBARQY dinilai sangat efektif. Penelitian Puslitbang Pendidikan Agama, bekerja sama dengan Direktorat Pembinaan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum Negeri Ditjen Binbaga Agama Islam Depag tahun 1992/1993, misalnya, menyimpulkan, metode ALBARQY lebih cepat dibanding metode yang lain.
Pria kelahiran Lamongan, 1 Februari 1942, ini benar-benar mengabdikan diri untuk pengembangan pendidikan Al-Qur’an. Di sela-sela kesibukannya sebagai aktivis DDII (Dewan Dakwah Islam Indonesia) Jawa Timur dan anggota Dewan Penasihat ICMI Orwil Jawa Timur, Muhadjir masih sempat mendirikan Yayasan LEPA (Lembaga Pendidikan Al-Qur’an) ALBARQY di tahun 1994.
Dari beberapa prestasi yang diraihnya, anak pasangan H Sulthon dan Hj Musyarafah ini telah menerima 3 penghargaan. Pertama, dari Menteri Agama, dalam hal tilawatil Qur’an (1992). Kedua, dari Presiden Soeharto, berupa Satya Lencana Karya Satya (1995). Ketiga, dari Mitra Karya Bhakti Pertiwi, berupa The Best Award (1996). Dan pada 1994/ 1995, metode ALBARQY dinyatakan sebagai metode mengajar membaca Al-Qur’an paling efektif untuk SD.
Kini, hari-hari beliau terus diisi dengan berbagai kesibukan untuk mengembangkan metode temuannya. Dia bahkan terobsesi untuk menebarkannya ke seluruh dunia. Maklum, “Saya menjadikan hidup ini tidak lepas dari as-sa’adatul mu’allaqatu bil Qur’an (kebahagiaan yang digantungkan pada Al-Qur’an),” tandas Sarjana Sastra Arab dari Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel ini.
C.    Kelebihan dan kekurangan Al-barqi
Kelebihan metode albarqi :
1)      Menggunakan system 8 jam
2)      Praktis untuk segala umur
3)      Menggunakan metode yang aktual , yakni SAS(Struktur Analitik Sintetik) yang memudahkan murid dalam belajar al-qur’an .
4)      Cepat dapat membaca huruf sambung
5)      Adanya teknik imlak, menulis khat
6)      Tidak membosankan karena adanya nyanyian
7)      Sangat cepat dipakai secara klasikal
8)      Cocok untuk anak usia dini
9)      Menurut pakar bahasa , dengan menggunakan kata bermakna ,anak lebih mudah menghafal , dan mudah diingat .
10)  Metode yang paling akurat ,dalam mengembangkan baca tulis al-quran
Kelemahan metode albarqi
1)      Anak tidak mengenal huruf hijaiyah dengan lengkap
2)      Huruf hijaiyah diajarkan pada akhir pembelajaran.
3)      Anak usia dini ,harus mengembangkan metode dengan permainan-permainan.

D.    Langkah-langkahnya
Langkah pertama: guru meminta siswa untuk menghafalkan terlebih dahulu beberapa kata kunci dalam metode Al-Barqy. Kata kunci tersebut merupakan struktur yang terdiri dari huruf-huruf hijaiyah
Contohnya: ADA RAJA – MAHA KAYA – KATA WANA – SAMA LABA. Guru membacakan kata-kata kunci tersebut dengan cara menyanyikannnya kemudian diikuti oleh peserta didik. Sehingga peserta didik merasa belajar Al-Quran sangat menyenangkan dengan cara bermain, bernyayi sambil belajar.
Langkah kedua: setelah peserta didik sudah mampu menghafalkan kata-kata kunci tersebut, kemudian guru menuliskannya di papan tulis.
Contohnya : ا د ر ج م ح ك ي ك ت و ن س م ل ب
Selanjutnya guru meminta siswa untuk membacakan huruf-huruf tersebut, karena sebelumnya peserta didik sudah menghafalkan kata kunci, maka huruf-huruf hijaiyyah yang dituliskan guru mampu dibaca peserta didik dengan sangat lancar sambil menyayikannya.
Langkah ketiga : guru meminta siswa untuk menuliskan kata-kata kunci tersebut dengan huruf hijaiyah. Sebagai permulaan guru meminta siswa mengikuti contoh tulisan huruf tersebut selanjutnya guru meminta siswa menutup buku Al-Barqy dan membuka lembaran baru yang kosong kemudian guru menyebutkan salah satu huruf dengan acak dan siswa menuliskannya di lembaran kosong dengan cara guru mendikte dan siswa menulis sambil menyebutkan huruf yang ditulisnya berulang kali sampai hafal.
Langkah keempat : guru meminta siswa satu persatu untuk membaca huruf-huruf tersebut dengan cara guru menunjukan huruf-huruf tersebut dengan tidak teratur. Contohnya : س ج م ح ك ا ي ك و د ن م ل ب ت ر
Penerapan metode Al-Barqy secara spesifik dan rinci adalah sebagai berikut:
1). Fase Analitik A:
a). Guru mengucapkan kata secara (struktur) yaitu : ا د ر ج (tidak boleh dieja), murid menirukan sampai hafal. Untuk lebih menarik, murid disuruh memejamkan mata, lalu mengucapkan kata  dan menghafal. (Setelah itu, murid memiliki pengetahuan tersedia, dan guru tinggal mendorong saja, yang seolah-olah tanpa mengajar lagi)
b). Murid disuruh mengucapkan kata  yang telah hafal tadi dan melihat papan tulis yang tersedia tulisan kemudian menempelkannya deengan benar. (lebih baik membawa tulisan pada karton yang tinggal menempelkan pada papan tulis .)
c). Ketika anak mengucapkan kata  (a-da-ra-ja), maka guru menunjuk pada suku-suku kata dari kata  tersebut yang telah terpampang di papan tulis.
d). Guru menyebutkannya secara berulang-ulang, kadang-kadang cepat dan kadang-kadang lambat.
2). Fase Analitik B:
a). Kata lembaga dibagi dua, yaitu a-da dan ra-ja
b). Guru menunjuk dua suku kata saja, yaitu a-da. Begitu berulang-ulang dan dibolak-balik, yaitu a-da, da-a, dan seterusnya. Begitu pula dua suku yang lain, yaitu ra-ja, ja-ra, dst.
c). Kata lembaga dibagi dalam tiap-tiap suku kata, yaitu : a, da, ra, dan ja
d). Lajur D untuk mematangkan anak, pada bunyi tiap-tiap huruf, yaitu a-a-a, da-da-da, ra-ra-ra, ja-ja-ja.
e). Guru mengadakan evaluasi, yaitu dengan menunjuk huruf tertentu dan anak mengucapkannya.
f). Membaca huruf-huruf yang disambung dan dibolak-balik (lihat lajur E)
3). Fase Sintetik
Yaitu satu huruf (suku) digabung dengan suku yang lain, sehingga berupa suatu bacaan.
Keterangan : Begitulah kata lembaga yang lain diperlukan.
a). Jumlah kata lembaga hanya 4 (empat), yaitu :
A-DA-RA-JA
MA-HA-KA-YA
KA-TA-WA-NA
SA-MA-LA-BA
b). Tiap dua kata lembaga diajarkan (dimana dua kata lembaga itu merupakan rangkaian kalimat untuk memudahkan menghafalkan), maka dibuat sintesa berupa bacaan
diambil dari dua kata lembaga, yaitu
A-DA –RA-JA MA-HA-KA-YA
 diambil dari dua kata lembaga, yaitu
KA-TA-WA-NA SA-MA-LA-BA
4). Fase Penulisan
a). Murid menebali tulisan yang samar-samar, seperti ا د ر ج dengan pensil
b). Guru menunjukkan jalan pena menurut arah panah, jangan sampai terbalik.
c). Setelah dianggap baik, anak menulis dikertas lain
d). Pada lajur J dikenalkan beberapa variasi bentuk huruf.
ححح – ممم – ععع
5). Fase Pengenalan Bunyi a – i – u (fathah, kasroh, dhommah)
dalam mengenalkan bunyi dan tanda-tanda tersebut melalui tiga tahap, yaitu :
Tahap Pertama :
adaraja – mahakaya – katawana – samalaba
idiriji – mihikiyi – kitiwini – similibi
uduruju – muhukuyu – kutuwunu – sumulubu
Tahap Kedua :
adaraja – idiriji – uduruju
Tahap Ketiga :
a – i – u ; da – di – du; ja – ji – ju dan seterusnya.

6). Fase Pemindahan
Di SDIT Taruna Al-Quran Untuk memudahkan pengenalan bunyi Arab yang sulit, maka didekatkan dengan bunyi-bunyi bahasa Indonesia yang berdekatan. Yaitu ditulis diatas bunyi huruf bahasa Indonesia, misal د , maka dibawahnya ditulis ذ, dan diatas ditulis س dibawahnya ditulis ش dengan anak panah menurun .

7). Fase Pengenalan Tanwin
dalam mengenalkan huruf-huruf Tanwin guru menggunakan istilah akhiran N untuk mempermudah siswa memahami. Harakat ganda berbunyi n atau menggunakan istilah akhiran N (tanwin). Perlu diingatkan, bahwa tanwin itu hanya ada pada suku terakhir dari kata. Jadi tak ada yang diawali atau ditengah
8). Fase Pengenalan Mad (bacaan panjang)
Di SDIT Taruna Al-Qur’an Pada pengenalan Mad didahulukan sebelum sukun. Ia harus dimatangkan terlebih dahulu sebelum sukun dan syaddah. Untuk sementara agar memudahkan anak, diatas bacaan panjang diberi tanda (**) dan tanda pendek diberi tanda (*).
Dalam latihan atau pekerjaan rumah, anak disuruh memberi tanda bacaan tersebut pada kalimat atau ayat. Jika benar, berarti anak sudah mengerti, mana yang harus dibaca panjang dan mana yang harus dibaca pendek .
9). Fase Pengenalan Sukun
Dalam mengenalkan sukun guru memberikan contoh dengan cara melaui logika titian unta.
Cara mengenalkan sukun dengan membuat titian unta, yaitu :
SA-BA berubah menjadi SA+B=SAB
dibuat latihan membaca untuk mefasihkan tiap huruf (drill). Dapat dilagukan seperti membaca Al Quran
10). Fase Pengenalan Syaddah
Dalam mengenalkan syaddah guru memberikan contoh. Untuk mempermudah siswa dibuat titian unta seperti pada sukun
Contohnya : MA+S+SA=MASSA
11). Fase Pengenalan Nama Huruf
Nama-nama huruf dikenalkan. Cara mengenalkan atau membaca nama huruf harus dengan al. Jadi al-ba’ bukan hanya ba’, al-jim. Hal ini untuk segera dapat membedakan mana yang Qomariyyah dan mana yang Syamsiyyah
12). Fase Pengenalan Qashidah Huruf Hijaiyyah
Dalam mengenalkan Qashidah huruf-huruf hijaiyah. guru memberikan contoh. Kemudian siswa  mengikutinya. Dibaca dengan lagu hingga anak mudah menghafal.
13). Fase Pengenalan Huruf yang tidak dibaca atau dilewati.
 dalam mengenalkan tidak dibaca guru memberikan contoh. Kemudian siswa mengikutinya. Huruf yang tidak mendapat tanda aksi (harakat) tidak dibaca.
Biasanya : ا – ل – و – ي
14). Fase Pengenalan Bacaan yang Musykil.
dalam mengenalkan bacaan yang musykil guru memberikan contoh bacaan yang musykil. Kemudian siswa mengikutinya.
15). Fase Pengenalan Huruf-huruf Putus , dalam mengenalkan huruf-huruf putus guru memberikan contoh tulisan cara memutus huruf. Kemudian siswa mengikutinya.
16). Fase Pengenalan Waqaf , dalam mengenalkan tanda-tanda wakof guru memberikan menuliskan dan memberikan contoh .
17). Fase Pengenalan Tajwid Sederhana guru menggunakan simbol-simbol tajwid dengan praktis.
18). Fase Pengenalan Menyambung, dalam mengenalkan huruf sambung guru memberikan contoh tulisan cara menyambung huruf, hanya diperlukan menghafal 5 kunci menulis .
19). Fase Pengenalan Bentuk Tulisan Hamzah

BAB III
KESIMPULAN
Nama AlBarqy ( البرقىّ ) berasal dari kataالبرقُ  yang berarti kilat. Tambahan huruf y (ى) bertasydid adalah ya’ nisbah yang merobah kata benda ( اسم  ) agar bisa berfungsi sebagai kata sifat (الوصف  ). Yang dikehendaki adalah pernyataan majazi, yaitu diharapkan buku ini bersifat seperti kilat atau cepat laksana kilat. Ada sebuah pemeo (الاسمُ الرجاءُ والدعاءُ  ) nama adalah harapan dan do’a.
Langkah-langkahnya
a.       guru meminta siswa untuk menghafalkan terlebih dahulu beberapa kata kunci dalam metode Al-Barqy.
b.      setelah peserta didik sudah mampu menghafalkan kata-kata kunci tersebut, kemudian guru menuliskannya di papan tulis.
c.       guru meminta siswa untuk menuliskan kata-kata kunci tersebut dengan huruf hijaiyah
d.      guru meminta siswa satu persatu untuk membaca huruf-huruf tersebut dengan cara guru menunjukan huruf-huruf tersebut dengan tidak teratur.












DAFTAR PUSTAKA
Sukandi, Ujang.. Belajar Aktif dan Terpadu. Surabaya: Duta Graha Pustska. 2003
Sulthon,muhadjir . buku belajar  al barqy 8 jam:mudah gembira dan anti lupa tanpa menghafal huruf hijaiyah.. Surabaya: CV Penasuci. 1999
______________ . Seluk beluk al barqy . tidak di terbitkan. 1999
______________ . Aku Cepat Membaca. Surabaya: CV. Pena Suci. 1998